Senin, 05 September 2011

0

Jam Tangan

  • Senin, 05 September 2011
  • Andrean Luthfi
  •             Alkisah,seorang pembuat jam tangan berbicara kepada jam yang sedang dibuatnya."Hai jam,apakah kamu sanggup berdetak paling tidak 31,104,000 dalam setahun?"
    "Ha?"jam terperanjat,"Mana sanggup saya?"


    read more

    Minggu, 04 September 2011

    0

    Kisah Laki-Laki dan Keledai

  • Minggu, 04 September 2011
  • Andrean Luthfi
  •     Suatu ketika seorang laki-laki dan anaknya membawa seekor keledai ke pasar. Di tengah jalan, beberapa orang melihat mereka dan menyengir,"Lihatlah orang-orang dungu itu.Mengapa mereka tidak naik ke atas keledai itu?"
        Laki-laki itu mendengar perkataan tersebut,lalu menyuruh anaknya untuk naik ke atas keledai. Seorang perempuan melihat mereka,"Sudah terbalik dunia ini!Sungguh anak tak tahu diri!Ia tenang-tenang diatas keledai sedangkan ayahnya yang tua dibiarkan berjalan."
        Kali ini anak itu turun dari punggung keledai dan ayahnya naik. Beberapa saat kemudian,mereka berpapasan dengan seorang gadis muda,"Mengapa kalian tidak menaiki keledai itu bersama-sama?"
        Mereka menuruti nasehat gadis itu. Tidak lama sekelompok orang lewat. "Binatang malang,ia menanggung beban dua orang gemuk tak berguna. Kadang-kadang orang bisa sangat kejam!"
        Sampai disini ayah dan anak itu sudah muak. Mereka berdua akhirnya memanggul keledai itu. Melihat kejadian itu,orang-orang tertawa terpingkal-pingkal, "Lihat,manusisa keledai memanggul keledai!"sorak mereka.
    "Jika anda berusaha menyenangkan semua orang,bisa jadi anda tak akan dapat menyenangkan siapapun."

      
    read more
    0

    Paku

  • Andrean Luthfi
  •     Suatu ketika ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangi kebiasaan marah sang anak,ayahnya memberikan sekantong paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah.
        Hari pertama anak itu sudah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya memakukan paku ke pagar.
         Akhirnya tiba dimana anak tersebut sama sekali bisa mengendalikan amarahnya dan tidak cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya,yang dia mengusulkan agar dia mencabut satu paku    untuk setiap hari dimana ia tidak marah.
         Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya.Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar."Hmm,kamu telah berhasil dengan baik anakku,tapi,lihatlah lubang-lubang di pagar ini.Pagar ini tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya. "Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini,di hati orang lain.
          Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang,lalu mencabut pisau itu. Tetapi tidak peduli berapa kali kamu minta maaf,luka itu akan tetap ada,dan luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik."
    read more
    0

    Ketika Pinjaman Diambil yang Punya

  • Andrean Luthfi

  • read more

    Subscribe