Senin, 23 Januari 2012

0

Bersama Seorang Pemuda Penggali Kubur

  • Senin, 23 Januari 2012
  • Andrean Luthfi
  •            Diriwayatkan dari Ibnu Hubaiq: Riwayat dari ayahku yang berkata, Yusuf bin Asbath pernah bertemankan seorang pemuda dari Teluk, yang tidak pernah berbincang-bincang dengannya (Yusuf) selama sepuluh tahun. Akan tetapi, Yusuf mengetahui kerisauan dan kecemasan hati pemuda itu dan juga ketekunannya melakukan ibadat pada siang mahupun malam hari. Kepada pemuda itu Yusuf pernah berkata, "Apa sebenarnya pekerjaanmu dahulu, sehingga aku lihat dirimu selalu tertunduk menangis?" "Dahulu aku adalah seorang penggali kubur," jawabnya. "Apa yang pernah kamu lihat saat berada di liang lahat?" tanya Yusuf meminta penjelasan. "Aku melihat rata-rata muka mereka dipalingkan dari arah kiblat, kecuali beberapa orang saja," kata pemuda itu. "Kecuali beberapa orang saja?" tanya Yusuf dengan penuh hairan.   *

                 Setelah berkata demikian, Yusuf pun gelisah dan fikirannya tidak tenteram. Oleh itu dia memerlukan ubat untuk menyembuhkan kegelisahannya. Ibnu Hubaiq meneruskan ceritanya, "Ayahku berkata: Kami lalu memanggil doktor Sulaiman untuk mengubati Yusuf. Setelah mendapatkan perawatan yang teratur, Yusuf pun sihat kembali seperti sediakala dan dia pun berkata, "Kecuali hanya sedikit saja!" Yusuf terus-menerus mengucapkan demikian, dan lantaran itu dia mendapatkan perawatan terus agar fikirannya normal kembali. Ketika doktor Sulaiman selesai mengobati dan hendak pulang, Yusuf berkata kepada orang-orang yang menungguinya, "Apa yang mesti kalian berikan kepada doktor itu?"

    "Dia tidak mengharapkan apa-apa darimu," jawab kami semua.
    "Subhanallah! Kalian telah berani mendatangkan doktor kerajaan, akan tetapi, aku tidak memberikan sesuatu pun kepadanya," kata Yusuf.
    "Berikan kepadanya uang beberapa dinar!" kata kami kepada Yusuf.
    Ambillah ini dan berikan kepadanya serta tolong beritahukan kepadanya bahawa aku tidak memiliki sesuatu pun, kecuali sekadar ini, agar dia tidak berprasangka bahwa aku ini mempunyai harga diri yang lebih rendah daripada para raja," kata Yusuf.  

             Yusuf kemudian menyerahkan sebuah kantong berisi uang sebanyak lima belas dinar dan diberikannya kepadaku. Selanjutnya kuserahkan uang tersebut kepada doktor Sulaiman atas pertolongannya kepada Yusuf. Sejak peristiwa itu Yusuf akhirnya tekun menganyam tikar dari daun kurma hingga akhir hayatnya. Dan diriwayatkan dari Hubaiq yang mengatakan: Yusuf bin Asbath pernah berkata, "Dari ayahku, aku mendapatkan harta waris berupa tanah seharga lima ratus dinar yang terletak di daerah Kufah. Akan tetapi, pada akhirnya terjadilah perselisihan di antara saudara-saudaraku, kerana itu aku meminta pendapat kepada Hasan bin Shaleh. Hasan bin Shaleh lalu berkata kepadaku, "Aku tidak ingin kamu terlibat pertentangan dengan mereka, hanya disebabkan masalah tanah yang akan kita masuki kelak." Demikianlah atas saranan Hasan bin Shaleh itu, maka kurelakan tanah itu kepada mereka secara ikhlas kerana Allah SWT semata sebab aku menyedari bahawa diriku adalah bahagian daripada tanah.
    read more
    0

    Banyaklah Berdzikir

  • Andrean Luthfi
  •          Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a.. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. Bersabda, "Sesungguhnya Allah SWT memiliki malaikat-malaikat yang berkeliling di jalan-jalan guna mencari hamba ahli berzikir. Jika mereka mendapati kaum yang selalu berzikir kepada Allah SWT, mereka menyerunya, `Serukanlah kebutuhan kalian.' Kemudian mereka membawanya dengan sayap-sayapnya ke atas langit bumi. Lalu mereka ditanya oleh Rabb-nya (Dia Maha Mengetahui), `Apa yang dikatakan oleh hamba-hamba-Ku?' Para malaikat menjawab,   
    read more
    0

    AZAB KAUM NASRANI

  • Andrean Luthfi
  •           Abdullah berkata, Saya mendengar Abu Burdah menceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz dari ayahnya Abu Musa al-Asy'ari, dia berkata, Rasulullah saw. Bersabda, "Jika hari kiamat tiba, maka para nabi dan umatnya diseru. Maka diserulah Isa. Allah telah menuturkan nikmat yang telah dianugerahkan kepadanya dan Isa pun mengakuinya. Allah berfirman, "Hai Isa putra Maryam, ingatlah akan nikmat-Ku yang diberikan kepadamu dan kepada ibumu.' Kemudian Allah berfirman, `Adakah kamu mengatakan kepada manusia, `Jadikanlah aku dan ibuku dua tuhan selain Allah." Isa menolak bahwa dirinya mengatakan demikian. Lalu ditampilkan kaum Nasrani dan ditanya. Maka mereka menjawab, `Benar, Isa menyuruh kami berbuat demikan.' Nabi bersabda, `Maka rambut Isa menjadi panjang. Lalu setiap malaikat memegang sehelai rambut kepala dan bulu tubuh Isa.
    read more
    0

    ANDAIKATA LEBIH PANJANG LAGI

  • Andrean Luthfi
  •             Seperti yang telah biasa dilakukannya ketika salah satu sahabatnya meninggal dunia Rosulullah mengantar jenazahnya sampai ke kuburan. Dan pada saat pulangnya disempatkannya singgah untuk menghibur dan menenangkan keluarga almarhum supaya tetap bersabar dan tawakal menerima musibah itu.Kemudian Rosulullah berkata,"tidakkah almarhum mengucapkan wasiat sebelum wafatnya?" Istrinya menjawab, saya mendengar dia mengatakan sesuatu diantara dengkur nafasnya yang tersengal-sengal menjelang ajal"

    "Apa yang di katakannya?"
    "saya tidak tahu, ya Rosulullah, apakah ucapannya itu sekedar rintihan sebelum mati, ataukah pekikan pedih karena dasyatnya sakaratul maut. Cuma, ucapannya memang sulit dipahami lantaran merupakan kalimat yang terpotong-potong."
    "Bagaimana bunyinya?" desak Rosulullah.
    Istri yang setia itu menjawab,"suami saya mengatakan "Andaikata lebih panjang lagi....andaikata yang masih baru....andaikata semuanya...." hanya itulah yang tertangkap sehingga kami bingung dibuatnya. Apakah perkataan-perkataan itu igauan dalam keadaan tidak sadar,ataukah pesan-pesan yang tidak selesai?"

      Rosulullah tersenyum."sungguh yang diucapkan suamimu itu tidak keliru,"ujarnya.
    Kisahnya begini. pada suatu hari ia sedang bergegas akan ke masjid untuk melaksanakan shalat jum'at. Ditengah jalan ia berjumpa dengan orang buta yang bertujuan sama. Si buta itu tersaruk-saruk karena tidak ada yang menuntun. Maka suamimu yang membimbingnya hingga tiba di masjid. Tatkala hendak menghembuskan nafas penghabisan, ia menyaksikan pahala amal sholehnya itu, lalu iapun berkata "andaikan lebih panjang lagi".Maksudnya, andaikata jalan ke masjid itu lebih panjang lagi, pasti pahalanyalebih besar pula.

    Ucapan lainnya ya Rosulullah?"tanya sang istri mulai tertarik.
    Nabi menjawab,"adapun ucapannya yang kedua dikatakannya tatkala, ia melihat hasil perbuatannya yang lain. Sebab pada hari berikutnya, waktu ia pergi ke masjid pagi-pagi, sedangkan cuaca dingin sekali, di tepi jalan ia melihat seorang lelaki tua yang tengah duduk menggigil, hampir mati kedinginan. Kebetulan suamimu membawa sebuah mantel baru, selain yang dipakainya. Maka ia mencopot mantelnya yang lama, diberikannya kepada lelaki tersebut. Dan mantelnya yang baru lalu dikenakannya. Menjelang saat-saat terakhirnya, suamimu melihat balasan amal kebajikannya itu sehingga ia pun menyesal dan berkata, "Coba andaikan yang masih yang kuberikan kepadanya dan bukan mantelku yang lama, pasti pahalaku jauh lebih besar lagi".Itulah yang dikatakan suamimu selengkapnya.

     Kemudian, ucapannya yang ketiga, apa maksudnya, ya Rosulullah?" tanya sang istri makin ingin tahu. Dengan sabar Nabi menjelaskan,"ingatkah kamu pada suatu ketika suamimu datang dalam keadaan sangat lapar dan meminta disediakan makanan? Engkau menghidangkan sepotong roti yang telah dicampur dengan daging. Namun, tatkala hendak dimakannya, tiba-tiba seorang musyafir mengetuk pintu dan meminta makanan. Suamimu lantas membagi rotinya menjadi dua potong, yang sebelah diberikan kepada musyafir itu. Dengan demikian, pada waktu suamimu akan nazak, ia menyaksikan betapa besarnya pahala dari amalannya itu.             Karenanya, ia pun menyesal dan berkata ' kalau aku tahu begini hasilnya, musyafir itu tidak hanya kuberi separoh. Sebab andaikata semuanya kuberikan kepadanya, sudah pasti ganjaranku akan berlipat ganda. 

         Memang begitulah keadilan Tuhan. Pada hakekatnya, apabila kita berbuat baik, sebetulnya kita juga yang beruntung, bukan orang lain. Lantaran segala tindak-tanduk kita tidak lepas dari penilaian Allah. Sama halnya jika kita berbuat buruk. Akibatnya juga akan menimpa kita sendiri.Karena itu Allah mengingatkan: "Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Danjika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula."(surat Al Isra':7)
    read more
    0

    ANAK DURHAKA

  • Andrean Luthfi
  •     Ada seorang anak lelaki tunggal, hanya saja mulutnya suka bicara kotor dan kasar. Dia selalu melemparkan celaan dan mengumpat orang tuanya tanpa memperhatikan perasaan mereka, sering durhaka, dan meremehkan ajaran agama Islam. Bahkan, tidak pernah taat atau memuliakan keduanya. Selalu saja menyakiti hati dengan kata-kata yang pedas. Kedurhakaannya semakin meningkat setelah ayahnya meninggal dunia. Ia berhati kasar terhadap sang ibu. Ibunya yang menderita ini selalu saja menyampaikan nasihat kepada anak tunggalnya agar tidak berkawan dengan teman-teman yang buruk akhlaknya karena mereka itulah yang menyebabkan anak tunggalnya jauh dan ajaran agama, tidak berakhlak mulia, ketinggalan pelajaran, dan sifat jelek lainnya. 
    read more
    0

    ALLAH TIDAK MEMBEBANI SESEORANG MELAINKAN SESUAI KESANGGUPANNYA

  • Andrean Luthfi
  •               Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, "Tatkala ayat: `Kepunyaan Allahlah apa yang ada di langit dan di bumi. Apabila kamu menampakkan atau menyembunyikan apa yang ada pada dirimu, maka Allah akan memperhitungkan kamu lantaran perbuatan itu. Lalu Dia mengampuni orang yang dikehendaki-Nya dan mengazab orang yang dikehendaki-Nya. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu' (al-Baqarah:284) diturunkan kepada Rasulullah saw. maka hal itu sangat menyulitkan para sahabat beliau.

    Mereka menemui Rasulullah. Mereka berlutut seraya berkata, `Ya Rasulullah, kami telah dibebani berbagai amal yang dapat kami kerjakan seperti shalat, shaum, jihad dan sedekah. Sekarang ayat itu diturunkan kepada engkau, dan kami tang sanggup mengamalkannya.'

    Maka Rasulullah saw bersabda, `Apakah kamu hendak mengatakan apa apa yang telah dikatakan oleh para Ahli Kitab terdahulu, yaitu `kami mendengar namun kami mendurhakainya?' Namun katakanlah olehmu, `Kami mendengar dan kami taat. Ampunilah kami, ya Tuhan kami. Dan kepada Engkaulah tempat kembali.'

    Setelah orang-orang menginsafi ayat itu dan mengucapkan keinsafannya dengan lidah mereka, maka Allah menurunkan ayat yang sesudahnya, yaitu `Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. `Kami tidak membeda-bedakan sedikit pun antara seorang rasul dengan rasul lainnya.'

    Dan mereka mengatakan, `Kami dengar dan kami taat. Ya Tuhan kami, ampunilah kami, dan kepada Engkaulah tempat kami kembali.' Setelah mereka mengamalkan ayat itu, maka Allah menasakh ayat tadi dengan ayat, `Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala dari (kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), `Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau khilaf.'"

    Baca al-Baqarah, 284-286
    read more
    0

    Allah Sebagai Saksi dan Penjamin

  • Andrean Luthfi
  •          Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, dari Rasulullah saw., beliau bercerita, "Sesungguhnya ada seorang Bani Israel yang memohon kepada Bani Israel lainnya  untuk meminjaminya uang seribu dinar. Orang yang meminjamkan berkata, 'Datangkanlah saksi-saksi. Aku ingin mempersaksikan peminjaman ini kepada mereka.' Peminjam berkata, 'Cukuplah Allah sebagai saksinya.' Orang yang meminjamkan berkata, 'Datangkanlah seorang penjamin.' Peminjam berkata, 'Cukuplah Allah sebagai penjamin.' Orang yang meminjamkan berkata, 'Kamu benar.' Kemudian dia memberikan uang itu hingga tempo tertentu.


    read more
    0

    Akhirnya Dia Mati Seperti Keledai

  • Andrean Luthfi


  • Kisah ini terjadi di Universitas 'Ain Syams, fakultas pertanian di Mesir. Sebuah kisah yang amat masyhur dan dieksposs oleh berbagai media massa setempat dan sudah menjadi buah bibir orang-orang di sana.
    Pada tahun 50-an masehi, di sebuah halaman salah satu fakultas di negara Arab (Mesir-red.), berdiri seorang mahasiswa sembari memegang jamnya dan membelalakkan mata ke arahnya, lalu berteriak lantang, "Jika memang Allah ada, maka silahkan Dia mencabut nyawa saya satu jam dari sekarang!."
    read more
    0

    Ahmad Izzah

  • Andrean Luthfi



  •  Suatu sore, ditahun 1525. Penjara tempat tahanan orang-orang di situ terasa hening mencengkam. Jendral Adolf Roberto, pemimpin penjara yang terkenal bengis, tengah memeriksa setiap kamar tahanan.  
    Setiap sipir penjara membungkukkan badannya rendah-rendah ketika 'algojo penjara' itu berlalu di hadapan mereka. Karena kalau tidak, sepatu 'jenggel' milik tuan Roberto yang fanatik Kristen itu akan mendarat di wajah mereka. Roberto marah besar ketika dari sebuah kamar tahanan terdengar seseorang mengumandangkan suara-suara yang amat ia benci.
    read more
    0

    Kisah Sepuluh Pengajar yang Diutus Rasulullah

  • Andrean Luthfi
  •         Pada suatu ketika Rasulullah SAW mengutus sepuluh orang utusan yang dipimpin oleh `Ashim bin Tsabit Al Anshari kakek dari `Ashim bin `Umar bin Al Khaththab untuk mengajarkan agama Islam atas dasar permintaan sebahagian orang Madinah. Kemudian mereka berangkat bersama rombongan yang memintanya. Akan tetapi setibanya di sebuah pangkalan air yang terletak di antara kota Asfan dan Mekah milik Hudzail mereka dikhianati oleh rombongan yang menyertainya. Rombongan tersebut ternyata telah bekerja sama dengan Hudzail pemimpin suatu kaum yang dikenal dengan sebutan Banu Al Hayan. Tidak kurang dari seratus orang pemanah yang mengawal mereka.
    read more
    0

    Batasan Aurat Wanita Bagi Suaminya

  • Andrean Luthfi
  •     Dari Aisyah ra, dia berkata: ''Aku pernah mandi junub bersama Rosulullah SAW dengan satu bejana. Tangan-tangan kami bergantian (dalam mengambil air) dalam bejana.'' (HR Muslim, Kitabul Haid, No 45).
    Dari 'Aisyah ra: ''Aku pernah mandi junub bersama Rosulullah SAW dengan satu bejana terbuat dari gelas besar yang disebut Al-Faroq.'' (HR Bukhory, bab ghuslur rojuli ma'amroatihi, kitab Al-gfhusl).
    read more
    0

    Waspada Teman Buruk

  • Andrean Luthfi



  •     Sesungguhnya keberadaan teman dapat memberikan pengaruh yang sangat besar bagi seseorang, terutama dalam hal sikap dan pemikiran. Pengaruh itu berjalan begitu cepatnya, ibarat menjalarnya racun yang masuk ke dalam tubuh melalui peredaran darah. Maka seseorang haruslah waspada dan berhati-hati dari teman yang buruk, karena banyak kenyataan yang membuktikan, bahwa seseorang yang tadinya baik-baik, ternyata dapat berubah dengan begitu cepat, lantaran terpengaruh oleh teman pergaulan yang buruk.
    read more
    0

    MAHRAM DALAM PERNIKAHAN

  • Andrean Luthfi
  •  Syaikh Muhammad bin Shalih Utsaimin ditanya: "Allah SWT berfirman, yang artinya:
    "Dan janganlah kamu kawini wanita-wanita yang telah dikawini oleh ayahmu, terkecuali pada masa yang telah lampau. Sesungguhnya perbuatan itu amat keji dan dibenci Allah dan seburuk-buruk jalan (yang ditempuh).
    read more
    0

    Sesungguhnya Inilah Aku Adanya

  • Andrean Luthfi
  • Sesungguhnya aku dapati diriku dalam keadaan telanjang, kemudian Dia beri aku pakaian.

    Sesungguhnya aku dapati diriku dalam kebodohan, kemudian Dia beri aku lentera ilmu.

    Sesungguhnya aku temui diriku dalam kelemahan iman, fisik dan mental, kemudian Dia beri aku keteguhan dan kekuatan

    Sesungguhya aku dapati diriku dalam kesesatan dan kejahiliyahan, kemudian Dia memberi aku petunjuk.

    Sesungguhnya aku dapati diriku dalam kegelapan, kemudian Dia beri aku cahaya.

    Sesungguhnya aku dapati diriku dalam kebingungan, kemudian Dia beri aku jalan keluar.

    Sesungguhnya aku dapati dirku dalam kehinaan dan kerendahan, kemudian Dia beri aku kemuliaan dan izzah serta iffah.

    Akulah petualang yang mencari kebenaran. Akulah manusia yang mencari makna dan hakekat kemanusiaanya di tengah manusia. Akulah patriot yang berjuang menegakkan kehormatan, kebebasan, ketenangan, dan kehidupan yang lebih baik bagi tanah air di bawah naungan Islam yang hanif.

    Mimpi-mimpiku hari ini adalah kenyataan hari esok. Yang akan aku wujudkan dengan kerjasama dan azzam yang mantap. Kemudian bumi yang merana ini akan aku cerahkan dengan kesegaran embun fikrah yang aku miliki. Yang berkuasa tidak akan selamanya di pucuk pimpinan. Yang lemah tidak akan selamanya di bawah. 

    Yang berjuang akan menuai hasil gemilang dan berkah, aku pun terus bersiap untuk turut ambil bagian dalam perjuangan itu.

    Fikrahku ini akan menang jika kita memiliki iman kuat, tulus dan ikhlas, serta semangat yang berkobar dalam berjuang. Seorang pejuang memiliki empat ciri khas, yaitu iman, ikhlas, semangat dan amal. Dasar iman adalah hati yang hidup, asas ikhlas adalah hati yang suci murni, landasan semangat adalah perasaan yang kuat, sedangkan amal adalah tekat yang selalu segar.

    Akan kupegang terus azzamku ini, karena sesungguhnya sholatku, ibadahku, dan matiku hanyalah untuk Allah SWT, Tuhan semesta alam yang tiada sekutu bagi-Nya. Kepada yang demikian itulah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri.

    Inilah aku, sedangkan kamu, kamu siapa?




    (Inspirasi dari untaian nasehat Hasan Al-Bana)
    read more
    0

    Inferiority Complex

  • Andrean Luthfi
  •       Inferiority Complex. Apaan tuh? Perasaan malu (shyness), kehilangan kepercayaan diri (diffidence), sifat takut/malu-malu (timidity), atau istilah trendnya anak muda sekarang MINDER dan NGGAK PD. Kok bisa gitu ya? Pertanyaan itu melintas dikepalaku. Kenapa minder dan nggak pd? Kita kan Muslim.
    Sebelum kita nyari obatnya, tentu kita bakalan cari dulu sebabnya. Kalo aku pikir-pikir, akar permasalahannya adalah datang dari keimanan. Kita mengalami “erosi” iman,....bahkan bukan lagi erosi, namun sudah menjadi “longsor”. Perkembangan teknologi, kemajuan zaman, globalisasi, modernisasi, semua ibarat air hujan yang sedikit demi sedikit mengikis keimanan, bahkan dibeberapa kasus ibarat air bah yang mengakibatkan terjadinya longsoran iman, membawa semua keimanan itu dalam aliran bah.
    read more
    0

    Ketukan Pintu Kematian

  • Andrean Luthfi


  •    Semua karyawan di kantor kami tahu siapa itu Kamda. Lajang berperawakan gempal, tinggi besar itu sejak bekerja di perusahaan kami hanya dalam beberapa bulan saja sudah mulai menunjukkan perangai aslinya. “Mentang-mentang bos kita adalah pamannya, dia seenaknya saja berbuat sama kita!” Begitu sengit Wahid, salah satu mekanik di bengkel perusahaan kami. Kamda, begitu dia biasa kami panggil, memang masih belia, belum punya pengalaman kerja, dan sebagian besar karyawan menganggapnya masih terlalu muda untuk mengatur banyak urusan kerja di bengkel yang huni oleh lebih dari 400 karyawan. Namun itulah! Orang terkadang tidak melihat siapa dirinya. Merasa secara politik berada diatas angin, segala sesuatu yang dilakukan seolah dianggap benar, dan jadi keputusan perusahaan. Tidak ada seorangpun yang berani mempertanyakan ‘kebijakan’ nya, kecuali hanya ‘ngrasani’ saja!
    read more
    0

    Harry Potter dan Muhammad Al Fatih

  • Andrean Luthfi

  •    Mungkin aneh dengan judul cerita di atas, namun sekarang yang terjadi pada umat Islam adalah yang seperti ini. Ini ceritanya,,
        Antrean panjang muda-mudi pada loket-loket penjualan tiket hari pertama pemutaran film ”The Lord of the Rings” atau pada peluncuran buku ”Harry Potter” adalah pemandangan keseharian di negeri-negeri Barat. Fenomena yang sama terjadi juga di negeri kita, seperti yang baru-baru ini dimuat di berita photo detik.com. Mereka yang sebagian besar adalah muda-mudi, termasuk yang ”berjilbab”, ada dalam antrian panjang untuk membeli buku Harry Potter Jilid V yang harganya Rp. 140.000. Uang sejumlah itu bukanlah sedikit untuk masyarakat kita umumnya. Masih ingatkah kita kisah seorang anak SD yang mencoba mengakhiri hidupnya gara-gara malu karena tidak bisa membayar uang untuk kegiatan sekolah yang besarnya hanya Rp. 2500.
    read more
    0

    Agar Dia Selalu Cinta

  • Andrean Luthfi

  •       “Sayang, I love you!” Hari ini entah sudah untuk yang keberapa kalinya suamiku membisikan kata itu dengan lembut tidak saja langsung bibirnya menempel di telingaku, tetapi juga melalui SMS ketika dia sudah di kantor. Biasanya akupun langsung membalasnya, I love you too, mas. Terima kasih telah menjadi suamiku.”
    Aku menyadari, aku memiliki bebrapa kelebihan, tetapi sesungguhnya kekuranganku jauh melebih kelebihan yang aku punya. Aku bukan perempuan yang cantik jelita seperti ratu balqis, bukan pula wanita kaya raya seperti ummahatul mu’minin Khadijah. Walaupun tidak buta, tetapi pemahamanku terhadap Islampun masih perlu perbaikan.Tak banyak yang istimewa yang aku punya, makanya aku sangat bersyukur sekali Allah menghadirkan seseorang yang Allah halalkan tidak saja hatinya tetapi juga fisiknya padaku. Walaupun aku hanyalah perempuan biasa, Allah memberiku seorang laki-laki yang sholeh, baik, rendah hati dan amat sangat sayang padaku.
    read more
    0

    Keteguhan Abu Bakar Ass-Siddiq

  • Andrean Luthfi
  • Pada masa awal diutusnya Nabi saw, beliau mendakwahkan agama Islam dikota Makkah secara sembunyi-sembunyi. Dengan alasan keselamatan, kaum muslimin pada masa itupun menyembunyikan keislaman mereka. Hingga ketika jumlah kaum muslimin telah genap tiga puluh delapan orang, Abu Bakar ra mendesak Rasulullah saw untuk menda'wahkan dienul Islam secara terang-terangan. Berkatalah Rasulullah saw, "Wahai Abu Bakar, … sesungguhnya jumlah kita masih sedikit," Akan tetapi Abu Bakar tetap mendesak Rasulullah saw, sehingga beliau bersedia keluar menuju masjid berikut kaum muslimin.
    read more
    0

    Abdullah

  • Andrean Luthfi
  •       Letnan Yosep tersentak kaget. Dia tidak percaya kalau Abdullah ingin pergi ke Tel Aviv, menemui kakak iparnya di penjara bawah tanah. Semua orang, Israel, terutama tentara-tentaranya tahu bahwa tidaklah mudah untuk dapat memasuki penjara itu. Penjagaannya sangat ketat. Bahkan tidak semua tentara Israel boleh memasukinya. Hanya mereka yang mempunyai kepentingan dan mendapat izin kepala dinas intelegensi Israel yang boleh masuk. Penjara ini sangat rahasia. Orang asing dilarang keras meninjau lokasi yang memang sengaja dirahasiakan. Penjara ini sangat rahasia. Orang asing dilarang keras meninjau lokasi yang memang sengaja dirahasiakan. Penjara ini khusus menampung tawanan Palestina yang menurut mereka tingkat kejahatannya sangat tinggi. Biasanya yang dikirim ke penjara ini adalah orang-orang yang berpengaruh dan berperan aktif dalam merencanakan teror terhadap orang-orang Israel.
    "Apa kamu yakin kakakmu ada di penjara itu?" tanya Letnan Yosep meminta penjelasan. "Ya, kalau aku tidak yakin buat apa aku bersikeras pergi ke Tel Aviv? Tolonglah Letnan, bagaimana caranya agar aku dapat memasuki tahanan itu," pinta Abdullah.
    read more
    0

    Daftar Isi

  • Andrean Luthfi




  • read more

    Sabtu, 21 Januari 2012

    0

    Mohon Maaf Lahir dan Batin

  • Sabtu, 21 Januari 2012
  • Andrean Luthfi
  •       Suatu hari datanglah seorang pria kehadapan seorang Bijak."Guru,saya mempunyai banyak dosa.Saya telah memfitnah,membohongi,dan menggosipkan orang lain dengan hal buruk. Kini saya menyesal dan ingin memohon maaf lahir dan batin. Bagaimana caranya agar Tuhan memaafkan semua kesalahan saya?"
         Sang Bijak berkata,"Ambillah bantal dari tempat tidurku. Bawalah ke alun-alun kota. Disana,bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapasdidalamnya keluar tetiup angin. Itulah bentuk hukuman dari kata-kata jahat yang telah keluar dari mulutmu."
          Meski kebingungan toh akhirnya ia menjalani "hukuman" yang diperintahkan kepadanya. Di alun-alun ia membuka bantal dan dalam sekejap bulu ayam dan kapas beterbangan tertiup angin.
          Setelah selesai,ia kembali menghadap sang Bijak,"saya sudah melakukan apa yang Guru perintahkan. Apakah saya sekarang sudah diampuni?"
          Jawab sang Bijak,"Kamu belum dapat pengampunan, kamu baru menjalankan separuh dari tugasmu. Kini, kembalilah ke alun-alun dan pungutlah bulu-bulu ayam yang tadi beterbangan tertiup angin."
                            
    Renungan:

          Tidak peduli berapa kali kali kita memohon maaf,kata-kata yang pernah keluar dari mulut kita akan menggema selamanya. Memang,sebuah permintaan maaf di hari yang fitri akan bisa mengobati banyak hal. Namun, agaknya kita juga harus mengingat, bahwa semua itu tidak akan ada artinya,saat kita mengulangi kesalahan itu kembali.
    read more

    Subscribe