Sabtu, 21 Januari 2012

0

Mohon Maaf Lahir dan Batin

  • Sabtu, 21 Januari 2012
  • Andrean Luthfi
  • Share
  •       Suatu hari datanglah seorang pria kehadapan seorang Bijak."Guru,saya mempunyai banyak dosa.Saya telah memfitnah,membohongi,dan menggosipkan orang lain dengan hal buruk. Kini saya menyesal dan ingin memohon maaf lahir dan batin. Bagaimana caranya agar Tuhan memaafkan semua kesalahan saya?"
         Sang Bijak berkata,"Ambillah bantal dari tempat tidurku. Bawalah ke alun-alun kota. Disana,bukalah bantal itu sampai bulu-bulu ayam dan kapasdidalamnya keluar tetiup angin. Itulah bentuk hukuman dari kata-kata jahat yang telah keluar dari mulutmu."
          Meski kebingungan toh akhirnya ia menjalani "hukuman" yang diperintahkan kepadanya. Di alun-alun ia membuka bantal dan dalam sekejap bulu ayam dan kapas beterbangan tertiup angin.
          Setelah selesai,ia kembali menghadap sang Bijak,"saya sudah melakukan apa yang Guru perintahkan. Apakah saya sekarang sudah diampuni?"
          Jawab sang Bijak,"Kamu belum dapat pengampunan, kamu baru menjalankan separuh dari tugasmu. Kini, kembalilah ke alun-alun dan pungutlah bulu-bulu ayam yang tadi beterbangan tertiup angin."
                            
    Renungan:

          Tidak peduli berapa kali kali kita memohon maaf,kata-kata yang pernah keluar dari mulut kita akan menggema selamanya. Memang,sebuah permintaan maaf di hari yang fitri akan bisa mengobati banyak hal. Namun, agaknya kita juga harus mengingat, bahwa semua itu tidak akan ada artinya,saat kita mengulangi kesalahan itu kembali.

    0 Responses to “Mohon Maaf Lahir dan Batin”

    Posting Komentar

    Silakan tinggalkan komentar dengan kata-kata yang sopan. Terimakasih.

    Subscribe